PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pengkajian terhadap karya fiksi berarti penelaahan,
penyelidikan, atau mengkaji, menelaah, menyelidiki karya fiksi tersebut. Untuk
melakukan pengkajian terhadap unsur-unsur pembentuk karya sastra, khususnya
fiksi, pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kegiatan analisis. Istilah
analisis, misalnya analisis karya fiksi, menyaran pada pengertian mengurai
karya itu atas unsur-unsur pembentuknya tersebut.
Selain itu, dalam melakukan pengkajian sebuah karya sastra,
khususnya fiksi kita hendaknya melakukan pengkajian dengan menggunakan
teori-teori pengkajian fiksi. Ada beberapa teori yang dapat digunakan dalam
melakukan pengkajian karya sastra yang berupa fiksi, misalnya teori struktural,
teori semiotik, teori psikologi, teori sosiologi, dan lain-lain. Dalam makalah
ini akan membahas mengenai bentuk pengkajian fiksi yaitu cerita pendek dengan
menggunakan teori strukturalisme.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana analisis cerpen “Selama Langit Masih Berwarna Biru” dengan
menggunakan teori strukturalisme?
C.
Tujuan
1.
Untuk menjelaskan analisis cerpen “Selama Langit Masih Berwarna Biru” dengan
menggunakan teori strukturalisme
PEMBAHASAN
Sinopsis
Di sebuah sekolah SMAN Media Aksara.
Ada dua orang siswa yang duduk di kelas XII yang bernama lengkap Putri
Khumayrah yang lebih akrab dipanggil Ayrah dan Vriestika Azzahra yang lebih
akrab dipanggil Rere. Mereka merupakan sahabat yang sejak kecil selalu bersama.
Rere merupakan seorang anak tunggal yang berasal dari keluarga mapan dan tajir.
Semua kebutuhan dan keinginannya selalu terpenuhi. Sedangkan Ayrah adalah
seorang anak pedagang es cendol di tepi jalan raya, di samping sekolah mereka.
Namun, walaupun mereka berbeda derajat orang tuanya, mereka tetap bersama tanpa
mempedulikan apa kata orang.
Ternyata, dibalik semua itu ada seorang
teman mereka yang bernama Karina yang membenci Ayrah dengan sebab kalau Ayrah
itu tidak pantas berteman dengan Rere, dan seharusnya Ayrah itu tahu diri.
Karina pun berusaha merusah persahabatan Rere dengan Ayrah. Karina pun mulai
mengerjai Ayrah agar Ayrah marah tetapi Ayrah tidak merasa marah kepada Karina
malah Karina yang dimarahi oleh Rere. Hingga pada suatu hari Karini menyusu
rencana untuk mengadu domba mereka. Karina menyuruh Ayrah untuk meminjamkan uang
sebesar Rp 5.000.000 kepada Karina dengan alasan untuk berobat kakaknya.
Mendengar alasan itu Ayrah merasa kasihan dan ia mau untuk meminjam uang kepada
Rere untuknya. Tapi sebelum Ayrah datang ke rumahnya Rere, Karina sudah datang
ke Rumah Rere lebih dulu dan menceritakan kepada Rere kalau ayrah akan meminjam
uang kepadanya untuk acara lain, bukan alasan yang diucapkanya. Karina juga
bilang kalau Ayrah akan membuat pesta tanpa sepengetahuan Rere.
Beberapa jam kemudian Ayrah datang ke
rumah Rere. Ayrah pun langsung mengetuk pintu rumah Rere. Dan Rere langsung
membukanya, dan kemudian dengan menceritakan semuanya oleh Ayrah dengan alasan
ada yang perlu dibiayai. Rere pun langsung memberikan uang itu dengan tunai dan
uang itu telah berada ditangan Ayrah. Rere pun semakin tampak dan kelihatan
curiga kepada Ayrah dan lebih percaya kepada Karina.
Setelah hal itu terjadi, Ayrah langsung
ditelepon oleh Karina dan menyuruhnya untuk datang ke pesta meriahnya disalah
satu cafe terkenal. Ayrah pun masuk kedalam jebakan Karina. Disaat itu pun,
Karina mulai menelepon Rere untuk dapat menghadiri acaranya yang sepengetahuan
Rere bahwa acara itu adalah acara dari perbuatan Ayrah padanya. Rere pun merasa
sangat kesal pada Ayrah dan menganggap bahwa perkataan Karina memang betul. Dan
sejak itu Rere mulai benci pada Ayrah. Namun, Ayrah tidak tahu apa penyebab semua
itu terjadi pada sahabatnya. Hingga suatu hari saat mereka bertemu di jalan,
ketika Ayrah berusaha menyapanya Rere malah marah dan mendorong Ayrah sampai ke
jalan dan terseret mobil. Rere pun panik dan lalu membawa Ayrah ke rumah sakit.
Di rumah sakit akhirnya keduanya bercerita kejadian yang sebenarnya dan
akhirnya mereka tahu kalau Karina sebenarnya ingin mengadu domba mereka.
Kemudian Rere mendatangi Karina untuk engakui perbuatanya. Karina pun mengakui
semua perbuatanya dan meminta maaf kepada mereka. Akhirnya Karina di maafkan
dan menjadi sahabat mereka.
Dalam bagian pembahasan ini merupakan
hasil pengkajian fiksi dari sebuah cerita pendek yang memiliki identitas
sebagai berikut :
Judul : Selama Langit Masih Berwarna Biru
Penulis : Renika Septiani
Sumber/Penerbit : Kumpulan Cerpen Remaja
PENGKAJIAN
CERITA PENDEK
Selama Langit
Masih Berwarna Biru
Kajian Strukturalisme
Pengkajian
fiksi yang berupa cerita pendek, dengan teori strukturalisme memiliki beberapa
aspek yang dikaji, yaitu.
A. Tema
Tema pada
cerita pendek yang berjudul “Selama Langit Masih Berwarna Biru” ini adalah
persahabatan.
B. Fakta Cerita
1.
Penokohan
Terdapat beberapa penokohan dalam cerita pendek ini,
antara lain.
Ø Vriestika
Azzahra(Rere)
Rere adalah seorang anak tunggal yang berasal dari
keluarga mapan dan tajir. Rere merupakan anak yang pintar, baik hati, dan tidak
milih-milih teman.
Ø Putri
Khumayrah(Ayrah)
Ayrah adalah seorang anak pedagang es cendol. Ayrah juga
memiliki sifat yang sama dengan Rere.
2.
Alur atau Plot
Alur pada cerita pendek ini adalah alur maju.
Dimulai dari tahap.
Perkenalan
Menceritakan hubungan persahabatan antara Rere dan Ayrah
Pemunculan
konflik
Munculnya tokoh yang bernama Karina yang tidak suka
terhadap persahabatan Rere dan Ayrah.
Konflik
Meningkat
Ketika Karina berusaha mengadu domba Rere dan Ayrah,
sehingga persabatan mereka terpecah belah.
Klimaks atau
Puncak
Saat Ayrah bertemu
Rere di jalan, ayrah mencoba menyapa Rere tetapi Rere malah marah dan mendorong
tubuh Ayrah sehingga Ayrah terserempet mobil.
Penyelesaian
Ketika di rumah sakit akhirnya keduanya bercerita
kejadian yang sebenarnya dan akhirnya mereka tahu kalau Karina sebenarnya ingin
mengadu domba mereka. Kemudian Rere mendatangi Karina untuk engakui
perbuatanya. Karina pun mengakui semua perbuatanya dan meminta maaf kepada
mereka. Akhirnya Karina di maafkan dan menjadi sahabat mereka.
3.
Latar atau Setting
Latar
tempat : di taman(sekolah), di kamar Rere(rumah Rere),di kolam renang(rumah
Rere),di suatu kafe terkenal, tepi jalan, rumah sakit.
C. Sarana Sastra
1.
Gaya Bahasa
Dalam
cerpen “Selama Langit Masih Berwarna Biru” penulis menggunakan bahasa yang
mudah dipahami, sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami isi dari cerpen
tersebut.
2.
Sudut Pandang
Cerpen ini
menggunakan sudut pandang orang ke tiga.
D. Amanat
Sayangilah sahabat kita layak keluarga kita sendiri,
karena sahabat kadang lebih mengerti perasaan kita dari pada kelurga kita.
Selain itu jangan hiraukan orang lain yang berusaha memisahkan kita dari
sahabat kita.
PENUTUP
Kesimpulan
Pengkajian
fiksi yang berupa cerita pendek,secara struktural memiliki beberapa aspek yang
dikaji, diantaranya adalah Tema , penokohan , alur ,latar/ setting, gaya
bahasa,sudut pandang , dan amanat.