Saturday, 15 November 2014

Pengkajian Puisi dengan Strukturalisme



PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pengkajian terhadap karya fiksi berarti penelaahan, penyelidikan, atau mengkaji, menelaah, menyelidiki karya fiksi tersebut. Untuk melakukan pengkajian terhadap unsur-unsur pembentuk karya sastra, khususnya fiksi, pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kegiatan analisis. Istilah analisis, misalnya analisis karya fiksi, menyaran pada pengertian mengurai karya itu atas unsur-unsur pembentuknya tersebut.
Selain itu, dalam melakukan pengkajian sebuah karya sastra, khususnya fiksi kita hendaknya melakukan pengkajian dengan menggunakan teori-teori pengkajian fiksi. Ada beberapa teori yang dapat digunakan dalam melakukan pengkajian karya sastra yang berupa fiksi, misalnya teori struktural, teori semiotik, teori psikologi, teori sosiologi, dan lain-lain. Dalam makalah ini akan membahas mengenai bentuk pengkajian fiksi yaitu cerita pendek dengan menggunakan teori strukturalisme.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis cerpen “Selama Langit Masih Berwarna Biru” dengan menggunakan teori strukturalisme?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan analisis cerpen “Selama Langit Masih Berwarna Biru” dengan menggunakan teori strukturalisme


PEMBAHASAN
Sinopsis
            Di sebuah sekolah SMAN Media Aksara. Ada dua orang siswa yang duduk di kelas XII yang bernama lengkap Putri Khumayrah yang lebih akrab dipanggil Ayrah dan Vriestika Azzahra yang lebih akrab dipanggil Rere. Mereka merupakan sahabat yang sejak kecil selalu bersama. Rere merupakan seorang anak tunggal yang berasal dari keluarga mapan dan tajir. Semua kebutuhan dan keinginannya selalu terpenuhi. Sedangkan Ayrah adalah seorang anak pedagang es cendol di tepi jalan raya, di samping sekolah mereka. Namun, walaupun mereka berbeda derajat orang tuanya, mereka tetap bersama tanpa mempedulikan apa kata orang.

Ternyata, dibalik semua itu ada seorang teman mereka yang bernama Karina yang membenci Ayrah dengan sebab kalau Ayrah itu tidak pantas berteman dengan Rere, dan seharusnya Ayrah itu tahu diri. Karina pun berusaha merusah persahabatan Rere dengan Ayrah. Karina pun mulai mengerjai Ayrah agar Ayrah marah tetapi Ayrah tidak merasa marah kepada Karina malah Karina yang dimarahi oleh Rere. Hingga pada suatu hari Karini menyusu rencana untuk mengadu domba mereka. Karina menyuruh Ayrah untuk meminjamkan uang sebesar Rp 5.000.000 kepada Karina dengan alasan untuk berobat kakaknya. Mendengar alasan itu Ayrah merasa kasihan dan ia mau untuk meminjam uang kepada Rere untuknya. Tapi sebelum Ayrah datang ke rumahnya Rere, Karina sudah datang ke Rumah Rere lebih dulu dan menceritakan kepada Rere kalau ayrah akan meminjam uang kepadanya untuk acara lain, bukan alasan yang diucapkanya. Karina juga bilang kalau Ayrah akan membuat pesta tanpa sepengetahuan Rere.
Beberapa jam kemudian Ayrah datang ke rumah Rere. Ayrah pun langsung mengetuk pintu rumah Rere. Dan Rere langsung membukanya, dan kemudian dengan menceritakan semuanya oleh Ayrah dengan alasan ada yang perlu dibiayai. Rere pun langsung memberikan uang itu dengan tunai dan uang itu telah berada ditangan Ayrah. Rere pun semakin tampak dan kelihatan curiga kepada Ayrah dan lebih percaya kepada Karina.
Setelah hal itu terjadi, Ayrah langsung ditelepon oleh Karina dan menyuruhnya untuk datang ke pesta meriahnya disalah satu cafe terkenal. Ayrah pun masuk kedalam jebakan Karina. Disaat itu pun, Karina mulai menelepon Rere untuk dapat menghadiri acaranya yang sepengetahuan Rere bahwa acara itu adalah acara dari perbuatan Ayrah padanya. Rere pun merasa sangat kesal pada Ayrah dan menganggap bahwa perkataan Karina memang betul. Dan sejak itu Rere mulai benci pada Ayrah. Namun, Ayrah tidak tahu apa penyebab semua itu terjadi pada sahabatnya. Hingga suatu hari saat mereka bertemu di jalan, ketika Ayrah berusaha menyapanya Rere malah marah dan mendorong Ayrah sampai ke jalan dan terseret mobil. Rere pun panik dan lalu membawa Ayrah ke rumah sakit. Di rumah sakit akhirnya keduanya bercerita kejadian yang sebenarnya dan akhirnya mereka tahu kalau Karina sebenarnya ingin mengadu domba mereka. Kemudian Rere mendatangi Karina untuk engakui perbuatanya. Karina pun mengakui semua perbuatanya dan meminta maaf kepada mereka. Akhirnya Karina di maafkan dan menjadi sahabat mereka.


Dalam bagian pembahasan ini merupakan hasil pengkajian fiksi dari sebuah cerita pendek yang memiliki identitas sebagai berikut :
Judul : Selama Langit Masih Berwarna Biru
Penulis : Renika Septiani
Sumber/Penerbit : Kumpulan Cerpen Remaja



PENGKAJIAN CERITA PENDEK
Selama Langit Masih Berwarna Biru

Kajian Strukturalisme
            Pengkajian fiksi yang berupa cerita pendek, dengan teori strukturalisme memiliki beberapa aspek yang dikaji, yaitu.
A.     Tema
Tema pada cerita pendek yang berjudul “Selama Langit Masih Berwarna Biru” ini adalah persahabatan.
B.     Fakta Cerita
1.      Penokohan
Terdapat beberapa penokohan dalam cerita pendek ini, antara lain.
Ø  Vriestika Azzahra(Rere)
Rere adalah seorang anak tunggal yang berasal dari keluarga mapan dan tajir. Rere merupakan anak yang pintar, baik hati, dan tidak milih-milih teman.
Ø  Putri Khumayrah(Ayrah)
Ayrah adalah seorang anak pedagang es cendol. Ayrah juga memiliki sifat yang sama dengan Rere.
2.      Alur atau Plot
Alur pada cerita pendek ini adalah alur maju.
Dimulai dari tahap.
Perkenalan
Menceritakan hubungan persahabatan antara Rere dan Ayrah


Pemunculan konflik
Munculnya tokoh yang bernama Karina yang tidak suka terhadap persahabatan Rere dan Ayrah.
Konflik Meningkat
Ketika Karina berusaha mengadu domba Rere dan Ayrah, sehingga persabatan mereka terpecah belah.
Klimaks atau Puncak
Saat Ayrah  bertemu Rere di jalan, ayrah mencoba menyapa Rere tetapi Rere malah marah dan mendorong tubuh Ayrah sehingga Ayrah terserempet mobil.
Penyelesaian
Ketika di rumah sakit akhirnya keduanya bercerita kejadian yang sebenarnya dan akhirnya mereka tahu kalau Karina sebenarnya ingin mengadu domba mereka. Kemudian Rere mendatangi Karina untuk engakui perbuatanya. Karina pun mengakui semua perbuatanya dan meminta maaf kepada mereka. Akhirnya Karina di maafkan dan menjadi sahabat mereka.
3.      Latar atau Setting
Latar tempat : di taman(sekolah), di kamar Rere(rumah Rere),di kolam renang(rumah Rere),di suatu kafe terkenal, tepi jalan, rumah sakit.
C.     Sarana Sastra
1.      Gaya Bahasa
Dalam cerpen “Selama Langit Masih Berwarna Biru” penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami isi dari cerpen tersebut.
2.      Sudut Pandang
Cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ke tiga.
D.     Amanat
Sayangilah sahabat kita layak keluarga kita sendiri, karena sahabat kadang lebih mengerti perasaan kita dari pada kelurga kita. Selain itu jangan hiraukan orang lain yang berusaha memisahkan kita dari sahabat kita.
PENUTUP
Kesimpulan

Pengkajian fiksi yang berupa cerita pendek,secara struktural memiliki beberapa aspek yang dikaji, diantaranya adalah Tema , penokohan , alur ,latar/ setting, gaya bahasa,sudut pandang , dan amanat.

2 comments: